Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


November 7, 2008

Bagian vi

Perbandingan Rasulullah SAWW dengan Nabi Musa as

Orang Yahudi berkata,”lihatlah Nabi Musa bin Imran as, karena Allah telah memberinya Taurat yang memuat hukum-hukum.”

Sayyidina Ali AS berkata, “Ya itu benar. Nabi Muhammad SAWW telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Nabi Muhammad SAWW telah diberi surat al-Baqarah dan al- Maidah yang sama dengan Kitab Injil, Beliau juga diberi surat Thawasin (surat-surat yang didahului dengan huruf Tha, Sin), surat Thaha, sebagian surat-surat al-Mufashshal (yang sedang sehingga sering dipisah-pisah ) dan al-Hawamin (surat-surat yang dimulai dengan Ha, Min) yang sama dengan Kitab Taurat; Beliau diberi sebagian surat-surat al-Mufashshal dan surat-surat yang didahului dengan Sabbaha yang sama dengan Kitab Zabur; Beliau diberi surat Bani Israil dan surat Bara’at yang sama dengan shuhuf Ibrahim as dan shuhuf Musa as, kemudian Allah SWT menambah Beliau dengan as-Saba’ ath-Thiwal (tujuh surah yang panjang) dan surah al-Fatihah.

Orang Yahudi berkata,”Sesungguhnya Nabi Musa as dipanggil untuk bermunajat kepada Allah di atas bukit Sina.”

Sayyidina Ali AS berkata, ”Ya’ itu benar. Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi Muhammad SAWW di Sidhratul Muntaha’ disebut-sebut.”

Orang Yahudi berkata, Nabi Musa as telah diutus untuk menghadapi Firaun dan memperlihatkan kepadanya tanda yang besar.”

Sayyidina Ali AS berkata, “Itu benar. Nabi Muhammad SAWW juga diutus untuk menghadapi beberapa Firaun, seperti abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah, Abi al-Bukhturi, Nidhir bin Harits, Ubai bin Khalaf, dan diutus kepada lima orang yang di kenal dengan para pengolok, al-Walid bin al-Mughirah al-Makhzumi, al-‘Ash bin Wa’il al-Suhami, Aswad bin Abd Yaghuts az-Zuhri, Aswad bin al-Muthalib, dan al-Harist bin Thalathilah. Maka Beliau memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda yang besar di alam raya ini dan di dalam diri mereka sendiri sehingga jelas bagi mereka bahwa Dia itu benar.”

Orang Yahudi berkata, “Sesungguhnya Musa bin Imran telah diberi tongkat yang berubah menjadi seekor ular.”

Sayyidina Ali menjawab, “Ya itu benar. Nabi Muhammad SAWW telah di beri sesuatu yang lebih hebat dari itu. Pernah ada seseorang menuntut hutang kepada Abu Jahal bin Hisyam seharga seekor kambing yang dia beli dari orang itu. Tetapi Abu Jahal tidak memperdulikannya. Dia tengah asyik duduk sambil minum-minuman keras. Setiap kali orang itu menagihnya, tetapi tidak berdaya sama sekali dan selalu diacuhkan oleh Abu Jahal. Beberapa orang disekitar itu berkata kepada orang tersebut sambil menghina, “Siapa yang kamu tagih?”

“Amr bin Hisyam (Abu Jahal). Dia mempunyai hutang kepadaku. ”Mereka berkata, “Maukah kami tunjukkan orang yang menjalankan hak-hak?” Orang itu berkata. “Ya”. Mereka lalu menunjukkan Nabi Muhammad SAWW, Abu Jahal berkata dalam hatinya, “Mudah-mudahan Muhammad datang kepadaku dan melutut kepadaku, sehingga aku dapat memalukannya.” Orang yang sedang menuntut haknya itu datang kepada Nabi Muhammad seraya berkata, “Wahai Muhammad, aku mendengar bahwa hubungan antara Anda dengan Amr bin Hisyam baik. Aku datang meminta bantuan darimu.”

Kemudian Beliau pergi bersamanya menghadap Abu Jahal. Bangunlah wahai Abu Jahal. Berikan orang ini haknya.” (Sejak saat itu Amr bin Hisyam dipanggil Abu Jahal, yang berarti bapak kebodohan).

Lalu Abu Jahal segera bangun dan memberikan orang itu haknya. Ketika Abu Jahal kembali ke tempatnya semula, teman-temannya berkata, “Kamu mengerjakan itu karena takut kepada Muhammad?” Abu Jahal berkata, “Celaka kalian, maafkan aku. Sesungguhnya ketika dia datang, aku lihat di sebelah kanannya orang-orang membawa pisau yang bersinar dan disebelah kirinya ada dua ekor ular yang menampakkan giginya dan dimatanya keluar sinar. Sekiranya aku menolak, maka perutku tidak aman dari tikamannya dan aku akan diterkam ular itu, dan itu lebih berat bagiku dari memberikan hak.”

Ketika Nabi Muhammad SAWW mengajak ketauhidan dan membasmikan kemusyrikan, para tokoh kaum musyrikin marah, lalu Abu Jahal berkata, “Demi Allah mati lebih baik bagi kita dari pada hidup. Tidak adakah diantara kalian, wahai kaum Quraisy, seorang yang akan membunuh Muhammad?” Mereka menjawab, “Tidak ada.” “Kalau begitu saya yang akan membunuhnya.” Seandainya keluarga Abdul Mutalib akan menuntut balas, biarlah aku yang terbunuh, kata Abu Jalal. Mereka lalu berkata, “Sesungguhnya jika kamu melakukan itu, maka telah berbuat kebaikan yang akan selalu diingati.”

Kemudian Abu Jahal pergi ke Masjid al-Haram dan melihat Rasulullah berthawaf sebanyak tujuh putaran, kemudian Beliau solat dan sujud sangat lama.Kemudian Abu Jalal mengambil batu dan membawanya kearah kepala Nabi Muhammad SAWW, ketika dia telah mendekatinya, datanglah unta jantan dari arah Beliau dengan membuka mulutnya ke arah Abu Jalal. Melihat itu Abu Jalal ketakutan dan dia pun gementar maka batu itu jatuh melukai kakinya kemudian dia pulang dengan muka yang pucat dan berkeringat. Kawan-kawannya bertanya, “Kami tidak pernah melihat kamu seperti sekarang ini.” Abu Jalal berkata,” Maafkan aku, aku sungguh melihat unta jantan yang membuka mulutnya dari arah Muhammad, ia hampir menelanku maka aku lempar batu itu dan mengenai kakiku.”

Orang Yahudi berkata, ” Nabi Musa telah diberi tangan yang keluar darinya cahaya putih. Apakah Muhammad mempunyai kuasa seperti itu?”

Sayyidina Ali AS berkata, “Ya itu benar.” Nabi Muhammad SAWW diberi sesuatu yang lebih dari itu. Sesungguhnya terpancar dari sebelah kanan dan sebelah kirinya cahaya setiap kali Beliau duduk. Cahaya itu disaksikan oleh semua orang.”

Orang Yahudi berkata,” Nabi Musa dapat membuat jalan di laut. Apakah Muhammad dapat berbuat semacam itu?”

Sayyidina Ali AS menjawab,”Itu benar. Nabi Muhammad SAWW telah berbuat yang sama. Ketika kami keluar dari perang Hunain, kami menghadapi danau yang kami perkirakan sedalam empat belas kali dari ketinggian badan manusia. Mereka berkata,”Ya Rasulullah musuh di belakang kita sedangkan danau di depan kita seperti yang dikatakan kaum Musa as, “Kami akan terkejar.” Lalu Rasulullah saw turun dan berdoa,”Ya Allah sesungguhnya Engkau jadikan setiap utusan sebuah bukti maka perlihatkanlah kepadaku kekuasaan-Mu.”

Kemudian kami mengarungi lautan dengan menunggangi kuda dan unta yang kakinya tidak basah. Lalu kami pulang dengan kemenangan.

Orang Yahudi berkata, ”Nabi Musa as telah diberi batu, kemudian batu itu mengeluarkan dua belas mata air.”

Sayyidina Ali AS berkata, ”Ya itu benar.” Ketika Nabi Muhammad SAWW turun di Hudaibiyyah dan diboikot oleh penduduk Mekah, Beliau diberi sesuatu yang lebih hebat dari itu. Pada waktu itu, sahabat-sahabat Beliau mengadu kepada Beliau. Mereka kehausan sehingga pangkal tulang paha kuda mereka menonjol. Kemudian mereka mengambil kain Yaman dan meletakkan tangannya di atas kain itu lalu keluarlah air dari celah-celah jari jemari Beliau. Kami merasa kenyang demikian pula kuda-kuda kami bahkan kami penuhi kantong-kantong air.”

Orang Yahudi berkata,”Nabi Musa as telah diberi burung dan manisan dari langit (al-manna wa salwa’). Apakah Muhammad juga diberi sesuatu yang sama seperti itu?”

Sayyidina Ali As berkata, “Ya itu benar.” Nabi Muhammad SAWW diberi sesuatu yang lebih dari itu. Sesungguhnya Allah SWT menghalalkan harta rampasan perang untuk Beliau dan umatnya dan tidak dihalalkan untuk sesiapa pun sebelumnya. Dan ini lebih utama dari manna dan salwa’. Kemudian lebih dari itu Allah SWT menganggap niat Beliau dan umatnya sebagai amal kebaikan dan tidak menganggapnya amal kebaikan untuk seseorang sebelum Beliau. Oleh karena itu jika seseorang hendak berbuat kebaikan tetapi belum mengerjakannya maka ditulis untuknya suatu kebaikan dan jika dia mengerjakannya maka ditulis sepuluh kebaikan.”



0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP