Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


February 22, 2009

Upah Memerangi Syiah Ali As

Dan jika Kabilah Arab memerangi Ahlulbayt Suci Nabi,
Niscaya Mereka akan terberai menjadi Partai Iblis..



* * *

Banyak orang yang ingin tampil sebagai Pembela Ahlulbayt, sedemikian juga banyak orang yang tidak mengenal siapa Ahlulbayt yang dibelanya. Mereka dengan mudahnya membenci dan memerangi para Syiah Ali As (pengikut 12 Imam Suci As)

Mereka melabelkan Syiah Ali As sebagai rafidah dikarenakan Para Pengikut Imam Imam Suci menolak kepemimpinan 3 orang khalifah awal.

Rafidha berasal dari kata ra-fa-dha yang berarti menolak dan meninggalkan sesuatu

Dengan Matan yang sama dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa mereka yang meninggalkan Al Quran dan Itrah Ahlulbayt Atqiya, atau memakai hanya salah satunya, adalah rafidhah

Mereka keluar dari golongan ALLAH ; Hizbulllah, dikarenakan langkah mereka yang mengingkari petunjuk ALLAH AWJ dan RasulNya Saww

Syiah adalah Pecinta, Pengikut dan Pendukung Imam Ali As

Abul Hasan al-Asy’ari berkata : “Sesungguhnya mereka dikatakan syi’ah, karena mereka pengikuti (syaya’u ) Ali, dan mereka mengutamakan beliau dari seluruh sahabat Rasulullah.”
[Maqalat Islamiyyin, jilid 1, hal. 65]

Abu Fath Syahrastani berkata : “Syi’ah adalah mereka yang mengikuti (syaya’u ) Ali secara khusus. Dan mereka berkeyakinan bahwa Imamah dan Khilafah beliau ditetapkan dengan nash dan wasiat, baik secara jelas maupun tersamar. Mereka juga berkeyakinan bahwa Imamah berlanjut pada putera-putera beliau.” [Al-Milal wan Nihal, hal. 118]

Ibn Hazm berkata : “Syi’ah meyakini bahwa Ali adalah manusia yang paling utama setelah Rasulullah, dan berhak terhadap Imamah atas mereka (manusia), begitu juga dengan putera-putera beliau sepeninggal beliau. Dan yang mengikuti ketentuan ini disebut syi'i. Apabila ada seseorang yang berbeda dengan ketentuan yang kami sebutkan tersebut, maka ia bukanlah syi’i.” [Al-Fashl Fil Milal wan Nihal, jilid 2, hal 113]

Ulama pengikut Penguasa begitu terlibat dalam penyebaran kebencian terhadap Syiah Ali As, dalam upaya mereka yang gagal dalam mengajak Manusia membenci Imam Ali As, maka kebencian tersebut diarahkan kepada Syiah Ali As.

Padahal bila manusia jeli, membenci Syiah Ali As sama seperti membenci Imam Ali As.
dan atas mereka terkena Pasal "munafik" atas kebenciannya itu.

Rasulullah SAWW bersabda, " Ali adalah pintu ilmuku dan penjelas ajaranku kepada umatku sepeninggalku. Kecintaan kepadanya adalah keimanan dan kebencian kepadanya adalah kemunafikan." (Ad-Dailami meriwayatkan hadis ini dari Abu Dzar, hadis ini termuat dalam kitab Kanz al-Ummal)

Ketika kemunafikan dilabelkan pada mereka yang mencaci Syiah Ali As, maka dengan segala tipu daya kaum hipokrit memutar balik agar tampil sebagai pembela Imam Ali As, hingga yang awam pun akan tertipu dan kebingungan.

Beberapa Kutipan Hadits ini akan lebih memberi gambaran jelas bahwa mencintai Imam Ali gabung dengan mencintai Syiah Ali akan membawa pada arah keselamatan dan petunjuk.

Rasulillah Saww bersabda, "Barangsiapa yang mentaati aku maka berarti dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang mendurhakai aku maka berarti dia telah mendurhakai Allah. Barangsiapa yang mentaati Ali maka berarti dia telah mentaati aku dan barangsiapa yang mendurhakai Ali maka berarti dia telah mendurhakai aku."
(Syaikh Muslim ; Al-Mustadrah, Adz-Dzahabi ; At-Talkhis)

Rasulillah Saww bersabda,"Ya Ali, barangsiapa yang meninggalkan aku maka berarti dia telah meninggalkan Allah, dan barangsiapa yang meninggalkan engkau maka berarti dia telah meninggalkan aku."
(Mustadarak Al-Hakim, ia berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya, namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya)

Rasulillah Saww bersabda,"Barangsiapa mencaci Ali maka berarti dia telah mencaciku."
(Hadis diriwayatkan oleh Ummu Salamah, Mustadrak Al Hakim, Adz-Dzahabi ; at-Talkhis, Musnad Ahmad bin Hambal, Nasai ; al-Khasha'ish al-Alawiyyah)

Rasulullah SAWW bersabda, "Barangsiapa yang mencintai Ali maka berarti dia telah mencintai aku, dan barangsiapa yang membenci Ali maka berarti dia telah membenci aku." (al-Hakim ; Mustadrak, Adz-Dzahabi ; At-Talkhis)

Tetapi apakah itu cukup bagi mereka tuk tidak membenci Syiah Ali As...?

Nampaknya tidak..
karena dihadapan mereka tidak hadir sebuah aturan jelas bahwa membenci Syiah Ali As sama dengan membenci Imam Ahlul bayt As.

Sederhananya begini, Seseorang yang membenci ISLAM sudah dipastikan ia membenci Pendiri ISLAM, mereka juga membenci Rasul Islam, Bahkan kadang membenci ALLAH SWT.

Dan biasanya kebencian pada ISLAM akan membawa ia dalam membenci para pemeluk (umat) ISLAM. Inilah aturan jelasnya mengapa Membenci Syiah Ali As sama dengan membenci Imam Suci Ahlulbayt dan semua ajaran Sunnah yang di jaga ke otentikannya oleh para Washi dan Ausyia Nabi Saww.

Atas mereka Para Imam Suci As memberikan arahan yang jelas dan Upah apa yang akan diperoleh..

Metode ini adalah metode mengambil pendapat dari Pribadi yang menjadi central dalam mazhab tersebut, dikenal dengan metode empiris langsung dari para Pribadi yang terlibat didalamnya, sehingga nilai obyektifitas benar benar terjaga..

Dalam Kitab Biharul Anwar 68 Hal 168 dicantumkan riwayat dari Ibnu Abi Najran yang berkata 'aku mendengar Abul Hasan berkata' :

"Sesiapa yang memusuhi Syiah kami maka ia telah memusuhi kami dan sesiapa yang berwala' (bersahabat dalam konteks syariat ALLAH, Rasul dan Ulil Amri) kepada mereka maka sungguh ia telah ber wala' kepada kami, karena kami dari mereka dan mereka diciptakan dari tanah kami. Sesiapa mencintai mereka (syiah Ali As) maka ia dari kami, dan sesiapa membenci mereka (Syiah Ali As) maka ia bukan dari kami. Syiah kami memandang dengan Cahaya ALLAH. Mereka bergelimang dalam rahmat ALLAH dan berjaya dengan Kemuliaan ALLAH AWJ"

Amirul Mukminin Haidar ALLAH, Al Murtadho As berkata :

" Barangsiapa mencintai ALLAH pasti ia mencintai Nabi, pasti ia mencintai kami (Ahlulbayt atqiya), dan barang siapa mencintai kami (Ahlulbayt atqiya) pasti mencintai Syiah (para pencinta, pengikut) Kami" [ Tafsir Furat 128, Hadits no 146]

Dan sungguh atas mereka adalah kerugian semata,

Qs Al Ashr ayat 1-3 :

"(ALLAH AWJ bersumpah) Demi Masa, Sesungguhnya (kebanyakan) manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Maha Benar ALLAH dengan Segala FirmanNya
Maha Benar Rasul dengan Segala Ucapannya
Maha Benar para Aimmah Suci dengan Segala kesatuan Ilmu yang bersumber dari Rasul Saww


0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP