Untung Dan Rugi Sebagai Manusia
Imam Ali As berkata :
Di antara semua manusia, yang paling nista di hadapan Allah ada dua orang [1]
Yang satu ialah yang mengabdi pada hawa nafsunya. la menyimpang dari jalan Allah dan senang berbicara tentang bid'ah dan mengundang ke jalan salah. Karena itu ia merupakan gangguan bagi orang-orang yang terpikat padanya, ia sendiri tersesat dari petunjuk orang-orang yang mendahuluinya, menyesatkan orang-orang yang mengikutinya dalam hidupnya atau setelah matinya, membawa beratnya dosa-dosa orang lain dan terjaring dalam amal buruknya sendiri.
Yang kedua adalah orang yang memungut kejahilan. la bergerak di kalangan orang jahil, tidak merasakan tebalnya bencana, dan buta akan maslahat kedamaian. Orang-orang yang menyerupai manusia menamakannya orang berilmu, tetapi tidaklah ia berilmu. la keluar di pagi dini untuk mengumpulkan hal-hal yang tidak adanya lebih baik ketimbang kelimpahannya, sampai saat ia telah memuaskan hausnya dari air tercemar dan mendapatkan hal-hal yang tak bermakna.
la duduk di antara manusia sebagai hakim yang bertanggung jawab atas segala yang membingungkan orang lain. Apabila suatu masalah yang bermakna ganda diajukan kepadanya, ia memberikan argumen-argumen gombal tentang itu menurut kehendaknya sendiri dan membuat keputusan berdasarkannya. Dengan demikian ia terjaring dalam bingungnya keraguan seperti dalam jaringan laba-laba, dengan tidak mengetahui apakah ia benar atau salah. Apabila ia benar ia takut kalau-kalau ia keliru, sedang apabila ia salah ia berharap bahwa ia benar. la jahil, mengembara dalam keadaan tersesat dalam kejahilan dan menunggang kendaraan tanpa tujuan sambil bergerak dalam kegelapan. la tidak berusaha untuk mendapatkan hakikat pengetahuan. la menyebarkan hadis-hadis seperti angin menebarkan daunan kering.
Demi Allah, ia tak mampu menyelesaikan masalah yang datang kepadanya dan tak patut untuk jabatan yang ditugaskan kepadanya. Apa saja yang tidak diketahuinya dipandangnya tak patut diketahui. la tak menyadari bahwa apa yang di luar jangkauannya berada dalam jangkauan orang lain. Apabila sesuatu tidak jelas padanya, ia berdiam diri atasnya, karena ia tahu akan ketidaktahuannya sendiri. Nyawa-nyawa yang melayang menangisi keputusan-keputusannya yang tak adil, dan harta (yang telah dibagikan) menggerutu terhadapnya.
Saya mengeluh kepada Allah tentang orang-orang yang hidup jahil dan mati tersesat. Bagi mereka tak ada yang lebih tak berharga daripada Al-Qur'an apabila ia dibaca sebagaimana mestinya, dan tak ada yang lebih berharga daripada Al-Qur'an apabila ayat-ayatnya dipindahkan dari tempatnya; tak ada yang lebih keji daripada kebajikan dan tak ada yang lebih bajik daripada kemungkaran.
[1] Amirul Mukminin menganggap dua golongan orang sebagai orang-orang yang paling dibenci Allah dan yang terburuk di antara manusia. Yang pertama adalah orang-orang yang salah jalan bahkan dalam ajaran-ajaran mendasar dan sibuk menyiarkan kemungkaran. Yang kedua, orang-orang yang meninggalkan Al-Qur'an dan sunah dan menetapkan keputusan melalui khayalan mereka. Mercka menciptakan lingkaran penganut dan mempopulerkan hukum keagamaan yang mercka ada-adakan sendiri. Kesesatan dan kesalahan dari orang-orang semacam itu tidak hanya terbatas pada diri mereka sendiri; benih kesesatan yang mereka taburkan berbuah dan tumbuh menjadi pohon besar yang memberikan tempat perlindungan kepada orang-orang sesat, dan kesesatan ini terus berlipat ganda. Dan karena justru orang-orang inilah sumber yang sesungguhnya maka beratnya dosa-dosa orang lain juga tertumpuk di pundak mereka scbagaimana dikatakan Al-Qur'an, "Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa \orang lain) di samping beban-beban mereka sendiri.... " (QS. 29:13) { Khutbah no 17, Nahj Balaghah }
Ketika banyak orang menjalani langkah dengan mengambil ilmu dari yang bukan pemilik ilmu, apakah dengan demikian mereka akan selamat.. ?
Apakah dengan keyakinannya 'menjadi lebih pintar' dari Madinatul Babuha mereka akan mampu melewati Shirath..?
Sungguh pada setiap Zaman ada Hujjah ALLAH Ta'ala di muka bumi ini, sebagaimana sinar mentari yang walaupun di acuhkan oleh banyak orang, namun keberadaannya memberikan manfaat bagi siapapun, demikianlah para hujjah ALLAH berlaku..
Kedudukan Ahlulbait
Di manakah mereka yang secara batil dan lalim mengaku bahwa mereka berilmu secara mendalam, dibanding dengan kami, padahal Allah mengangkat kami dalam kedudukan dan menahan mereka di bawah, menganugerahkan kepada kami pengetahuan tetapi tidak memberikan kepada mereka, dan memasukkan kami (ke dalam benteng pengetahuan) tetapi membiarkan mereka di luar. Pada kami bimbingan harus dicari dan kebuta-an (karena ketersesatan) harus diubah menjadi kecemerlangan. Sesungguhnya para imam (pemimpin ilahi) akan ada dari Quraisy. Mereka telah ditanami dalam garis ini melalui Bany Hasyim yang mana selain mereka tidak layak memerintah dan tanpa mereka pemimpin pemimpin tidak sah
{ Nahj Balaghah Khutbah No. 143 }
Sebagaimana Agama Suci ini telah di amanahkan pada mandatarisnya, maka tidak ada tempat bagi selain bani Hasyim untuk memikul "khalifah" atas Semesta ini..
dan walau pun banyak orang mendengki Ahlulbayt Nabi dan Bany Hasyim, ketetapan ALLAH adalah IradahNya, dan kerugian bagi penentang Ketetapan ALLAH, Kedengkian akan membakar dirinya seperti api membakar lilin..
Dalam Hadith Nubuwah Baginda Suci Saww telah mengabarkan dan menjadi sebuah kenyataan
Rasulullah Saww memeluk Imam Ali As lalu beliau menangis tersedu sedu, Imam Ali pun bertanya :"Wahai Rasulullah apakah yang menyebabkan anda menangis?" Beliau Saww menjawab : "Kedengkian terhadapmu yang masih terpendam di dada setiap kaum yang tidak akan mereka tunjukan kepadamu kecuali setelah matiku" Imam Ali As bertanya lagi :"Wahai Rasulullah, Apakah keselamatan agama akan terjaga?" Nabi menjawab :"Keselamatan Agamamu tetap terjaga" { nuur al abshor hal 88 }
An nisa ayat 54:
..ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?
"Kami (ahlulbayt) adalah orang orang yang di hasudi (difitnah) dan di dengki" ( Al Hakim Al hiskami, Syawahidu Al Tanzil Juz 1 hal 144)
Sungguh bagi mereka yang mendengki Bany Hasyim dan pengikutnya, akan hitamlah wajah wajah itu tanpa seorang pemimpin pun
Juga dalam As Shawaiq Hal 150 Nabi Suci Saww bersabda :
"Pada setiap generasi dari Umatku akan ada orang orang dari Ahlulbaytku yang adil (pandai dan jujur) yang membersihkan agama ini dari penyelewengan penyelewengan kaum yang sesat, pemalsuan pemalsuan kaum yang batil serta ta'wil (penafsiran) yang keliru dari kaum jahil. Ketahuilah bahwa Imam Imam kamu adalah duta duta kamu untuk menghadap ALLAH. Karenanya perhatikan sungguh sungguh siapa yang kamu angkat sebagai duta dutamu"
Beruntunglah Pada Manusia yang berwilayah pada Ahlulbayt dan istiqomah dalam ketaatan pada nya, senyata keselamatan pada kaum Nuh saat mengarungi bahtera penuh gelombang (fitnah)
0 comments:
Post a Comment