Apakah Rasul Tidak Mewarisi?

Sebuah Telaah Tambahan dari Khutbah Sayyidah Fatimah AS yang membungkam kaum perampas Hak Keluarga Nabi.

Ketika sebagian orang beraliran fanatisme berupaya mengaburkan factual dan data empiris dengan premis premis premature bahwa Nabi SAWW tidak mewarisi apapun demi mendukung hujjah mereka akan hadits ahad dari 'pribadi berseberangan'

Disaat yang sama mereka terbungkam diakibatkan ketidak fahaman akan hadits yang dinukil namun berani 'over pede' menggunakan hadits dari Kitab Al Kahfi.

Ya, kaum fanatisme tersebut terpaksa menahan pil pahit

Al Kafi adalah Kitab Hadits Namun tingkatnya tidak dihukumi seperti Kitab Bukhari yang kesahihannya sangatlah angker di pertanyakan.

Karena Bagi para pencari Kebenaran, telah terfahamkan bahwa Hanya Hadits yang selaras Al Quran sajalah yang mampu menempati posisi Shahih dan terpercaya.

Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud dan bahkan banyak dari Sahabat yang terpilih lagi baik, semuanya senada dengan Para Aimmah Salamullah alaihi bahwa Hadits yang sejalan dengan Al Quran sajalah yang harus di pakai.

ada 2 hal yang menarik,

pertama, kaum fanatisme tersebut lupa bahwa dalam Muqodimah Al Kafi Syaikh al Khulaini menyatakan "bahwa Kitab ini hanya untuk pengikut Mahzab 12 Imam atau Mahzab Jafari saja"

kedua, mereka cenderung memotong badan Hadits lalu mensyarah sekenanya demi meloloskan maksud mereka

Inilah Hadits yang digunakan oleh kaum fanatisme tuk membela Khalifah pertama.

Dari Hadis no 47/2 bab Sifatul Ilmi wafadlu huwa fadlul Ulama, Al Kafi Juz 1, Al Ushul 1

Sanad Hadits :

Muhammad Ibnu Yahya dari Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Isa dari Muhammad bin Khalid dari Abi Bakhtari dari Abi Abdillah AS, Beliau yang suci Berkata :

"Sesungguhnya Para ulama itu adalah pewaris para Nabi, dan ketahuilah bahwasanya para Nabi tidaklah mewariskan (kepada para ulama) dirham ataupun dinar, hanyasanya mereka mewariskan hadis dari hadis hadis mereka (Para Ambiya). Maka barangsiapa mengambil sesuatu daripadanya maka sungguh telah mengambil keberuntungan yang banyak. maka perhatikanlah ilmu kamu ini darimana kamu mengambilnya? Sesungguhnya pada diri kami (Ahlulbayt) ada pengganti terhadap yang telah lalu yang menafikan daripadanya (Al Quran) dan penyelewengan orang yang ghallin dan takwilnya orang yang jahil"

Syarah hadis tersebut adalah :

Benar sekali Para Nabi tidak mewarisi dirham ataupun dinar kepada ulama. Mereka (para ulama) mewarisi pengetahuan Nabi dari para washinya. Dinar dan Dirham diwariskan kepada Para Ahli Waris Nabi.

Dalam Hadis diatas termaktub itibar pada para ulama untuk mereka menseleksi dari mana saja mereka mengambil ilmunya dan mendapatkannya.

Hadis mulia diatas juga menjelaskan bahwa setiap Zaman ada kehadiran Imam Ahlulbayt yang tugasnya diantaranya :

• menafikan orang orang yang mengubah kalimat/kata al quran untuk kepentingannya sendiri
• menafikan orang islam yang tidak baik yang mereka dengan kebodohannya menisbahkan segala sesuatu yang bukan berasal dari islam kepada ISLAM
• menafikan orang orang yang menyimpang dari Al Quran dan Hadis dari makna hakiki dengan hanya mengandalkan pengetahuan dirinya sendiri.
  

Kaum tersebut terbiasa memotong kalimat hadits hanya sampai :

"Sesungguhnya Para ulama itu adalah pewaris para Nabi, dan ketahuilah bahwasanya para Nabi tidaklah mewariskan dirham ataupun dinar"

Maka secara explisit terdukunglah hujjah mereka yang di claim oleh Khalifah pertama (hadits Ahad) bahwa "Rasul tidak mewarisi, segala sesuatunya menjadi sodaqoh"

padahal secara Aqli dan Hujjah Al Quran, Jelas Claim mereka tidak berlandasan. kecuali Nafsu semata

Jadi Benarkah Rasul tidak mewarisi ?

Ataukah Sebenarnya Fadaq bukanlah warisan namun adalah Hak Keluarga Nabi .

Keduanya memiliki matan dan pemahaman yang sama, karena Fadaq adalah milik Nabi dan Keluarga Beliau yang dirampas oleh mereka yang mencintai kekuasaan. Kiranya kita mau mengambil pelajaran nan berharga ini.