Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


January 10, 2009

Para Syuhada Agung Karbala - Ashaabil Hussein


Shalamullah ala Ashaabil Hussain...

Sebagian Syuhada Karbala dari kalangan Sahabat Setia Imam Husein As. Diantaranya :

1. Muslim bin 'Ausajah Al-Asadi


Muslim bin 'Ausajah Al-Asadi, salah seorang jawara Arab pada masa awal Islam. Beliau adalah orang pertama dari sahabat setia Al-Husain as. yang syahid, setelah mereka yang gugur terlebih dahulu dalam serangan pertama. Beliau termasuk sahabat yang pernah berjumpa dengan Rasulullah saw. Beliaulah yang mangambil baiat untuk Imam Husein as. di Kufah. Muslim bin Aqil mengangkatnya sebagai komandan seperempat jumlah orang Bani Midzhaj dan Bani Asad dalam perjuangannya yang singkat. Ketika hadir di Karbala, beliau telah berusia lanjut.. Beliau termasuk tokoh penting di kota Kufah. Syabats bin Rab'i menyampaikan rasa sedihnya atas terbunuhnya beliau.

2. Abdur Rahman bin Abdi Rabbih Al-Anshari

Abdur Rahman bin Abdi Rabbih Al-Anshari dari Bani Salim bin Khazraj. Amirul Mukminin Ali as. adalah guru yang mengajarinya Al-Quran. Beliau termasuk salah seorang yang mengambil baiat untuk Al-Husain as. di Kufah. Tampaknya, beliau adalah seorang bangsawan dan tokoh terkemuka.

3. Hurr bin Yazid Al-Riyahi

Hurr bin Yazid Al-Riyahi, komandan pasukan Ubaidillah bin Ziyad yang membelot dan terpanggil membela Al Husein As. Setelah sebelumnya ia menghadang gerak Imam Husein dan rombongannya yang sedang menuju Kufah dan menggiring mereka menghadap Ibnu Ziyad.

Namun sikap hormatnya kepada keluarga Rasul dan kebesaran jiwanya telah membuat dia terbangun dari tidur yang hampir membuatnya celaka. Hurr sadar bahwa dia berada di tengah pasukan yang berniat membantai Al-Husein dan keluarganya. Jika tetap bersama pasukan ini berarti dia akan mencatatkan namanya dalam daftar orang-orang terlaknat sepanjang masa. Hurr melihat dirinya berada di persimpangan jalan. Dia harus memilih, mati tercincang-cincang dengan imbalan surga atau selamat dan kembali ke keluarga dengan membawa cela dan janji akan siksa neraka. Hurr memilih surga meski harus melewati pembantaian sadis pasukan Ibnu Ziyad.

Dengan langkah mantap Hurr memacu kudanya ke arah perkemahan Imam Husein a.s. Semua mata memandang mungkinkah Hurr komandan yang pemberani itu akan menjadi orang pertama yang menyerang Imam Husein? Namun semua tercengang kala menyaksikan Hurr bersimbuh di hadapan putra Fatimah dan meminta maaf atas kesalahannya. Sebagai penebus kesalahannya, Hurr bangkit dan dengan gagah berani mencabik-cabik barisan musuh. Hurr gugur sebagai syahid dengan menghadiahkan darahnya untuk Islam. Imam Husein memuji kepahlawanan Hurr dan mengatakan, “Engkau benar-benar orang yang bebas, seperti nama yang diberikan ibumu kepadamu. Engkau bebas di dunia dan akhirat.”

4. Muslim bin Ausajah

Muslim bin Ausajah termasuk kelompok orang-orang tua yang berada di dalam rombongan Imam Husein. Muslim adalah sahabat Nabi yang keberanian dan kepahlawanannya di berbagai medan perang dipuji banyak orang. Ketika Imam Husein mengumumkan rencananya untuk bangkit melawan pemerintahan Yazid, Muslim bin Ausajah mendapat tugas mengumpulkan dana, membeli senjata, dan mengambil baiat warga Kufah. Di padang Karbala, ketuaan Muslim sama sekali tidak menghalangi kelincahan geraknya. Satu-persatu orang-orang yang berada di hadapannya terjungkal. Akhirnya pasukan Ibnu Ziyad mengambil insiatif untuk menghujaninya dengan batu. Muslim tersungkur bersimbah darah. Sebelum melepas nyawa, dia memandang sahabatnya, Habib bin Madhahir dan berpesan untuk tidak meninggalkan Imam Husein.

5. Habib bin Madhahir

Di Karbala, Habib bin Madhahir mungkin yang paling tua diantara para sahabat Imam Husein. Meski tua, Habib adalah pecinta sejati Ahlul Bait. Kehadirannya di tengah rombongan keluarga Nabi memberikan semangat tersendiri. Di malam tanggal sepuluh Muharram, atau malam pembantaian, wajah Habib terlihat berseri-seri. Tak jarang dia melempar senyum kepada anggota rombongan yang lain. Ada yang mempertanyakan mengapa dia tersenyum di malam yang mencekam ini? Habib menjawab, “Ini adalah saat yang paling indah dan menyenangkan. Sebab tak lama lagi, kita akan berjumpa yang Tuhan.”

Di bawah terik mentari Karbala, Habib berlaga di tengah medan. Usia lanjut tidak menghalangi kelincahannya memainkan pedang. Habib sempat melantunkan bait-bait syair yang menunjukkan keberanian dan kesetiannya kepada Nabi dan kebenaran risalah Nabi. Jumlah pasukan dan kelengkapan militer yang ada di pihak musuh tidak membuatnya gentar. Sebab baginya, kemenangan bukan hanya kemenangan lahiriyah. Kematian di jalan Allah adalah kemenangan besar yang didambakan para pecinta seperti Habib. Ayunan pedang tepat mengenai kepala putra Madhahir dan membuatnya terjungkal. Darah segar membahasi janggutnya yang putih. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Habib sempat melempar senyum ke arah Al-Husein yang memberinya kata selamat menjumpai surga. Habib gugur setelah melagakan kepahlawanan dan kesetiaan.

6. Nafi’ bin Hilal

Nafi’ bin Hilal, adalah pahlawan Karbala yang dikenal sebagai perawi hadis, qari, dan sahabat
dekat Imam Ali a.s. Kesetiaannya kepada Ahlul Bait telah ia tunjukkan dalam perang Jamal, Siffin, dan Nahrawan dalam membela Imam Ali a.s., ayah Imam Husain. Di Karbala, bersama Abul Fadhl Abbas dan lima puluh orang sahabat Imam Husein, Nafi’ memporak-porandakan barisan musuh untuk sampai ke sungai Furat. Setelah melalui pertempuran sengit, pasukan Imam Husein berhasil mengambil air dan mengirimnya ke perkemahan. Sahabat setia Al-Husien ini dikenal sebagai pemanah mahir. Setelah berhasil membunuh 12 orang dan melukai beberapa orang lainnya, Nafi’ bin Hilal gugur sebagai syahid.

6. Burair bin Khudhair

Burair bin Khudhair dikenal sebagai orang ahli ibadah dan zuhud. Warga Kufah amat menghormati Burair dan menyebutnya sebagai guru besar Al-Qur’an. Ketinggian iman Burair tampak di malam Asyura. Burair yang biasanya jarang bergurau, malam itu menggoda Abdurrahman Al-Anshari, salah seorang sahabat Imam Husein. Kepadanya Abdurrahman berkata, “Wahai Burair, malam ini tidak sewajarnya engkau bergurau.” Burair menjawab, “Sahabatku, tahukah engkau bahwa sejak muda aku tidak gemar bercanda. Tapi malam ini aku sangat bahagia. Sebab jarak antara kita dan surga hanya beberapa saat. Kita hanya perlu sejenak menari-narikan pedang untuk menyambut pedang-pedang musuh mencabik-cabik tubuh kita, lalu terbang ke surga.” Burair gugur syahid dan namanya abadi. Dia telah mengajarkan kesetiaan kepada agama dan kecintaan kepada Allah, Rasul dan Ahlul Bait.

7. Sa'id bin Abdullah

Ia Syahid setelah menjadi tameng Imam Husein As, kecintaannya pada Imam membuat ia merelakan Tubuhnya. tak kurang ada 13 anak panah bersarang di tubuhnya demi melindungi Cucu Nabi saat Imam Suci As sedang Shalat.

8. Zuhair bin Qaim


Zuhair bin Qaim syahid seraya melantunkan puisi 'Akulah Zuhair putra Qain, Maju membela al Husein dengan pedang, karena al Husein salah seorang cucu dari keluarga suci, bertakwa dan kebanggan manusia, Yaitu Rasulullah yang tidak ada keraguan didalamnya, karena itu aku sabetkan pedang kepadamu tidak ada cela akan hal itu'

9. Anas bin Harits Kahili

Anas bin Harits Kahili adalah salah seorang sahabat Nabi Saww, ia menjadi saksi bahwa Nabi Saww bersabda : "Sesungguhnya al Husein akan dibunuh di tanah bernama Karbala, siapa saja yang menyaksikannya ia harus menolongnya" [al ishabah 1/69]

10. Hajjaj bin Masruq

Ia adalah seorang Muadzin Imam Husein As.

11. Abdullah bin Taqthir
12. Abu Tsamamah Haidari
13. Wahab al Tsalabiyah
14. Abis bi Syubaib Syakiri
15. Abdullah Ghiffari
16. Abdurahman Ghiffari

17 . 'Amr bin Khalid Al-Shaidawi

Ia berkata Al-Husain as "Wahai putra Rasulullah, nyawaku kujadikan tebusan jiwamu. Aku ingin segera menyusul kawan-kawanku dan tidak ingin mati setelah anda. Sebab jika hal itu terjadi, berarti aku akan menyaksikan anda dibantai seorang diri di depan mata keluargamu."

Al-Husain as. menjawab, "Majulah! Kami akan segera menyusulmu."

Ia pun maju bertempur sampai akhirnya gugur

18. Handhalah bin Sa'ad Al-Syabami

Handhalah bin Sa'ad Al-Syabami datang dan berdiri di depan Al-Husain as. untuk melindungi beliau dari serangan anak-panah, pedang dan tombak musuh dengan wajah dan dadanya, sambil berseru,

"Hai kalian semua, aku khawatir nasib kalian akan berakhir seperti musuh-musuh Allah, seperti kaum Nabi Nuh, Tsamud dan lainnya. Allah tidak pernah menzalimi hamba-hamba-Nya.

Wahai kaumku, aku mencemaskan keadaan kalian di hari kiamat kelak.Hari di mana kalian akan kebingungan dan melarikan diri, padahal tak ada yang dapat melindungi kalian dari kemurkaan Allah. Wahai kaumku, jangan kalian bunuh Al-Husain, karena hal itu dapat menjadi penyebab kalian dibinasakan oleh Allah dengan azab-Nya. Sungguh merugi orang yang membuat kedustaan."

Lalu ia berpaling menghadap Al-Husain as. dan berkata, "Bolehkah aku segera pergi menghadap Tuhan kita dan menyusul kawan-kawan yang lain?"

Beliau menjawab, "Pergilah ke tempat yang paling baik untukmu dari dunia seisinya! Pergilah menuju kerajaan Allah yang abadi!"

Ia maju dan berperang degan gagah berani. Dengan penuh kesabaran ia hadapi segala derita yang menimpanya hingga akhirnya ia jatuh tersungkur dan gugur sebagai syahid.

19. Suwaid bin Umar bin Abi Al-Mutha'

Ia adalah orang terhormat yang gemar salat, maju bertempur bak singa liar. Segala kepedihan dan keperihan ia hadapi dengan penuh ketabahan, hingga akhirnya jatuh di antara korban peperangan tak berimbang ini dengan berluimuran darah dari luka ynag ia alami. Tak ada lagi gerakan yang terlihat dari tubuhnya. Sampai kemudian ia mendengar suara orang-orang yang mengatakan bahwa Al-Husain as. terbunuh. Dengan menahan rasa sakit yang teramat sangat, ia keluarkan pisau dari selah-selah sepatunya dan bangkit bertarung kembali hingga terbunuh.

**
Dan masih ada lagi nama nama sahabat setia Imam Husein As lainnya
~ Sebagian dinukil dari swaramuslim.net




0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP