Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


January 9, 2009

Tangisan Bumi dan Langit atas al Husein As



Karbala Asyuro 61 H

Bala tentara langit yang sebelumnya menjumpai Rombongan Suci saat bertolak dari Kota mekah kini turun di karbala pada hari terbunuhnya imam..

Dengan sayap dan air mata luruh mereka menangisi Putra Kesayangan Rasulullah Saww Al Husein bin Ali bin Abi Thalib As..

Lantunan tembang tembang duka mengalir dari lisan mereka seraya mengutuk Pelaku Keji yang akan kekal di Neraka kelak..

"Hai para pembunuh Al Husein Dengan Kejam bersiap siaplah mendapat azab dan balasan . Semua yang dilangit menangisinya, baik Nabi, syahid maupun Rasul utusan. Terkutuklah kalian lewat lisan putra Daud Juga Musa dan Isa pembawa Injil Tuhan"

Sampai Madinah suara ini bergema hebat..
Langitpun tiada lagi terang, seketika gelap menyelimuti semesta, pudaran berganti merah darah selama berhari hari..

Janji ALLAH AWJ yang pernah Dia SWT kabarkan kepada KhalilNya Musa As :

Diriwayatkan dari Thalhah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Musa bin Imran pernah memohon dari Tuhannya, "Tuhanku, saudaraku Harun telah meninggal dunia. Ampunilah segala kesalahannya." Allah menjawabnya dengan berfirman, "Hai Musa anak Imran, jika kau memohon ampunan untuk seluruh umat manusia dari zaman dahulu hingga akhir kelak, niscaya akan kukabulkan permintaanmu itu. Kecuali bagi mereka yang telah membunuh Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib as"

[Tadzyil karangan Syekh Muhadditsi]

Perawi lain menceritakan,
Saat Imam Husein As di aniaya, Para Malaykat yang menyaksikan kejadian sadis ini memohon pada ALLAH AWJ sambil menangis :

"Ya ALLAH... tolonglah Al Husein.. Ini Al Husein kekasihMu dan Putra KekasihMu.."

ALLAH Maha Agung Lagi Maha Perkasa AWJ memperlihatkan cahaya Imam Mahdi As kapada Malaykat dan Dia SWT berfirman :

"Aku akan menuntut balas darah al Husein melalui dia"

[Qamqam-e Jakhkhar 2/465]

Dalam riwayat lain dijabarkan dari Ibnu Lai'lah dengan redaksi :

Suatu hari aku sedang thawaf di Ka'bah. tiba tiba pandanganku jatuh pada seseorang yang sedang berdoa, 'Ya Allah, ampunilah aku, tapi Engkau tidak mungkin mengampuni aku'

Aku berkata kepadanya 'Hai Hamba Allah, takutlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu ulangi kata katamu tadi, walaupun dosa dosamu seluas negeri ini dan sebanyak daun seluruh pohon yang ada lalu engkau meminta ampun kepada Allah, Dia pasti akan mengampunimu. Karena Dia Maha pengasih lagi Maha Penyayang'

Dia pun menoleh kepadaku dan berkata , 'Mendekatlah kemari sehingga aku bisa bercerita kepadamu apa yang terjadi pada diriku'

Lalu dia berkata 'Ketahuilah bahwa aku termasuk salah satu dari 50 orang yang membawa kepala al Husein As ke syam. Setiap Sore kamu beristirahat dan meletakkan kepala tersebut di dalam peti dan asik menenggak arak sambil mengelilingi peti tersebut. kawan kawanku asyik minum hingga larut dan mabuk sedang aku sendiri tidak bergabung bersama mereka.

Ketika malam tiba, aku mendengar suara petir menyambar dan kilat menerangi angkasa tiba tiba kulihat pintu langit terbuka tampaklah Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Ishaq, Isma'il dan Nabi kita Muhammad (saww) disertai Jibril dan sekelompok malaykat.

Jibril medekati peti tempat kepala al Husein As berada, lalu mengeluarkan kepala tersebut lalu mendekap dan menciuminya. Para Nabi melakukan hal yang sama. Nabi Muhammad (saww) tak kuasa menahan tangisnya menyaksikan kepala cucunya tercinta, Al Husein As yang kini tanpa badan dan terbaring dipadang sahara. Para Nabi pun menghibur beliau.

Jibril pun berkata kepada Nabi 'Wahai Muhammad (saww), Allah memerintahkan aku untuk mematuhi semua perintahmu mengenai umatmu ini. Jika engkau perintahkan akan kugoncang tempat tinggal mereka dan kujadikan bagian atasnya menjadi bagian bawah sehingga mereka terhimpit ditengah tengahnya, seperti yang kulakukan terhadap kaum Luth'

Nabi Saww menjawab : "Tidak wahai Jibril. Mereka akan berhadapan sendiri denganku dihadapan mahkamah ALLAH kelak dihari kiamat"

Setelah itu para malaykat lainnya mendatangi kami untuk menghabisi kami. Akupun berteriak, Ya Rasulullah, tolonglah aku

Beliau Saww menjawab : "Pergilah, ALLAH tidak akan mengampunimu"

Demikianlah nasib mereka yang menghinakan dan menyakiti keluarga Nabi Suci As dimana seharusnya mereka menjaga amanah Rasulillah saww bukan malah menggadaikan imannya demi seonggok harta hina..

Semoga ALLAH AWJ menghukum para pelaku dan pendukung serta para pribadi yang menyokong pembantaian Karbala..
Salam kepada Allah dan Rasulnya

Peristiwa Karbala yang mengguncangkan semesta

Ketika Imam Suci As terbunuh dengan keji semua mahluk di bumi dan semua isi langit menangis. Jin, Malaykat pun luruh dalam duka mendalam..

Bahkan sekelompok Jin Muslim yang sebelumnya menjumpai imam dalam perjalanan keluar mekah Mereka larut dalam ratapan dan senandung

Sungguh tombak tombak telah berterbangan menuju al Husein menuju Tanzil
Mereka bersorak gembira saat membunuhmu
Padahal mereka membunuh Takbir dan Tahlil
Seakan membunuh kakekmu, Muhammad (saww)
Allah bersholawat atasnya begitu pula jibril

Hai Mata, cucukan deras jangan sampai mengering
Cucurkan airmatamu, tangisi pemimpin yang kini tiada
Kini ia terbaring di tepi sungai karbala
Sungguh berita duka bagi kami dan bencana tiada tara

Karena menyembelih unta kaum Tsamud binasa
Petaka tanpa Bahagia adalah akhir dari nasib mereka
Kehormatan cucu Rasulullah tentu lebih utama dan lebih agung dari hanya seekor induk unta
Sungguh mengherankan mereka tidak berubah rupa
Mungkin Allah menangguhkan azab para durjana


0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP