Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


February 26, 2009

Ayyatullah Ali Taskhiri Pada Haul Nabi Saww 1430H

Kekalahan Israel Gagalkan Program Damai

Ayatollah Sheikh Mohammad Ali Taskhiri mengatakan, “Kita berharap gerakan perjuangan moqawamah akan semakin rapi, dengan target yang lebih tinggi, kekuatan yang lebih kokoh dan semangat yang tetap dipertahankan, seperti yang disinggung dalam surah Al-Anfal.”

Hal itu dinyatakan oleh penasehat tinggi Pemimpin Besar Revolusi Islam untuk urusan Dunia Islam, Ayatollah Taskhiri, sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA. Berbicara di forum seminar yang digelar untuk menyampaikan penghargaan atas perlawanan heroik rakyat Gaza dan kemenangan yang diraih oleh rakyat Palestina dan pemerintahan Hamas dalam perang 22 hari, Ayatollah Taskhiri menyampaikan ucapan belasungkawa atas peringatan wafatnya Rasulullah SAW (28 Shafar) seraya mengatakan, “Almarhum Syahid Sadr menyebut wafatnya Rasulullah SAW sebagai peristiwa paling menyedihkan sepanjang sejarah umat manusia. Sebab Nabi SAW adalah tali penyambung antara alam ghaib dan alam materi. Hari ini dengan wafatnya Rasulullah SAW, hubungan antara alam ghaib dan alam materi terputus, dan ini adalah tragedi yang paling menyedihkan sepanjang sejarah Islam.”

Ayatollah Taskhiri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Dunia untuk Pendekatan Antar Madzhab Islam menerangkan beberapa ayat dari surah Al-Anfal dan mengatakan, “Ayat-ayat ini menjelaskan peristiwa perang Badr dan pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari kejadian itu. Ayat-ayat ini menyebutkan tiga golongan manusia, yaitu golongan mujahidin dan mukmin, kedua kelompok kafir dan ketiga munafikin. Masing-masing dari kelompok-kelompok itu memiliki kriteria dan sifat yang khas. Misalnya untuk orang-orang mujahid dan mukmin disebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu berjuang dan teguh. Bibir mereka senantiasa dihiasi dengan dzikir kepada Allah SWT. Dan hati mereka dipenuhi oleh harapan akan kemenangan. Golongan kedua adalah kaum kafir yang diantara sifatnya adalah bertumpu pada kekuatan, berbangga pada kekayaan, harta, senjata dan peralatan perang. Kelompok ini selalu tampil dengan kesombongan, keangkuhan, dan hipokritas. Sifat mereka yang paling utama adalah bekerja keras untuk melawan penyebaran kebenaran. Berdasarkan ayat-ayat di surah Al-Anfal ini, kelompok kafir menganggap bahwa dengan kekayaan dan harta semua hal bisa didapatkan. Namun akhirnya mereka kandas.”

Beliau melanjutkan dengan menerangkan kelompok ketiga yaitu kaum munafikin. Salah satu ciri khas munafikin adalah mengesankan diri sebagai pihak yang netral dalam pergesekan antara mukmin dan kafir. Namun sebenarnya mereka bersama orang-orang kafir dan para durjana. Mereka selalu menghujat dan mencibir perjuangan yang dilakukan oleh kaum mukmin.

Lebih lanjut, Ayatollah Taskhiri menyinggung lembaran sejarah Islam dan menegaskan bahwa perang Badr telah menggiring kaum muslimin ke puncak sejarah. “Dalam perang Gaza yang oleh Hamas disebut secara baik dengan sebutan perang Furqan (pemisah antara hak dan batil), seluruh kekuatan batil berusaha keras untuk menggulung dan menghabisi Hamas bersama Moqawamah. Namun mereka kemudian menyadari seberapa kokohnya akar Hamas di tengah masyarakat dan apa makna dari moqawamah.”

Sekjen Forum Dunia Pendekatan Antar Madzhab Islam menambahkan, “Kita tentunya tidak menantikan Hamas akan berhasil melenyapkan Israel. Tetapi pihak manapun yang tidak berhasil mewujudkan target yang telah dicanangkannya berarti ia telah gagal. Dalam masalah Gaza, rezim zionis Israel telah menelan kekalahan yang paling telak. Di awal perang, Israel tidak bersedia mengumumkan target agresinya. Meski demikian, rezim ini tetap gagal mewujudkan target seminim apapun dalam perang Gaza. Sampai hari terakhir perang pun Israel tetap tidak mampu mengurangi kekuatan roket pejuang Palestina. Dengan demikian, rezim ini menelan kekalahan besar dalam perang. Israel yang mengaku memiliki kekuatan militer paling tangguh dan mengklaim diri sebagai militer yang terkalahkan ternyata tidak mampu bergerak maju meski hanya 100 meter ke dalam wilayah yang tak bersenjata di Gaza.”

Penasehat Tinggi Rahbar menyebut perang Gaza sebagai perang yang berujung pada kekalahan paling telak bagi Israel, seraya mengatakan, “Di antara kekalahan besar Israel dalam perang ini adalah terungkapnya kebuntuan program perdamaian dengan zionis dan terbongkarnya kedok para munafik di dunia Arab dan Islam.”

Di bagian lain pembicaraannya, Ayatollah Taskhiri menyatakan harapannya, bahwa moqawamah akan semakin solid, dengan cita-cita yang semakin tinggi, kekuatan yang semakin kokoh, dan optimisme yang kian besar. “Surah Al-Anfal menyinggung soal solidaritas, cita-cita yang tinggi dan sikap yang tidak mengenal putus asa,” jelas beliau. (ahf/tgrb)


0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP