Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


January 5, 2010

Wahaby al Arifi menghina Ayyatullah Ali Sistani

Perdana Menteri Irak, Nouri Maliki, setelah bertemu dengan Ayatollah Al-Udzma, Ali Sistani, di Najaf Ashraf, mengkritik keras penistaaan kelompok Wahabi terhadap marji besar ini. Ditegaskannya pula, "Pemerintah Arab Saudi harus menghentikan aksi penistaan kelompok Wahabi terhadap Ayatollah Sistani."

Nouri Maliki menuturkan, "Pihak-pihak itu menghina Ayatollah Sistani karena mereka mempunyai pemikiran takfiri atau pengkafiran." Dikatakannya pula, instansi urusan keagamaan Arab Saudi harus mengontrol pihak-pihak semacam ini yang mudah mengkafirkan dan menfitnah. Untuk itu, pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab atas penghinaan ini, dan menindak keras pihak-pihak penghina itu. Sebab, penghinaan terhadap sosok ulama terkemuka dan marji Syiah untuk pertama kali menjadi sasaran hujatan tokoh Wahabi."

Sheikh Abdul Hadi Al-Karbali, wakil Ayatollah Sistani dalam khutbah Jumat juga mengecam kebungkaman para pejabat Arab Saudi dalam menyikapi penghinaan terhadap marji besar Irak, Ayatollah Ali Sistani. Dikatakannya pula, "Sejumlah pidato ulama Wahabi di Arab Saudi berniat menciptakan perpecahan di tengah ummat. Untuk itu, Ayatollah Sistani tak akan mereaksi pidato-pidato semacam itu."

Belum lama ini, Mohammad Al-Arifi yang juga salah satu tokoh Wahabi, dalam khutbah Jumat terbaru di masjid Al Bawardi di Riyadh menyinggung permintaan sejumlah pihak yang ingin menjadikan Ayatollah Sistani sebagai mediator untuk menyelesaikan krisis Yaman. Dalam pidato itu, Al Arifi mengeluarkan kata-kata tidak layak yang ditujukan kepada Ayatollah Sistani, bahkan kembali mengkafirkan madzhab Syiah.

Pernyataan yang sarat fitnah itu disampaikan bersamaan dengan mendekatnya waktu pelaksanaan pemilu parlemen kedua di negara ini. Dengan demikian, pernyataan itu bisa dikatakan sebagai skenario yang dirancang menjelang pemilu di negara ini.

Ringkasnya, perkembangan luar biasa pemerintah Irak pasca lengsernya Saddam Husein menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah Arab Saudi. Independensi Irak dan pengaruh besar marji dalam konstelasi politik internal mau tidak mau membuat negara ini menjadi model bagi kawasan. Hal inilah yang membuat Riyadh berupaya keras mendukung kelompok-kelompok pendukung kepentingan Arab Saudi.

Berdasarkan perjalanan politik Irak, khususnya setelah Saddam Husein lengser, penghinaan terhadap tokoh-tokoh teras dan marji negara ini malah memperkokoh persatuan rakyat Kisah 1001 Malam. Menjelang pemilihan umum parlemen di negara ini, upaya-upaya memperpecah dan menghasut rakyat Irak semakin gencar. Para pejabat Irak dan marji negara ini senantiasa mengimbau masyarakat supaya mewaspadai skenario musuh yang ingin menghancurkan nasib bangsa ini.

Last Updated ( Tuesday, 05 January 2010 )

Ulama Wahabi Menghujat Ayatollah Sistani  - IRIB



0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP