Hadits Manzilah
Rasulullah Yang Mulia Saww berkata kepada Imam Ali Bin Abi Thalib As :
"Kedudukan mu disisiku seperti kedudukan Harun disisi Musa hanya saja tiada lagi Nabi sesudah aku"
{Al-Ghadir, Al-Amini Jilid 1 hal 1-158}
Diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari :
"Pada suatu hari kami sedang sholat zuhur bersama Nabi. Seorang Miskin meminta sesuatu , tetapi tiada seorangpun yang memberikannya sedekah. Orang itu lalu menengadahkan tangannya ke atas, sambil berkata : " Ya Allah, Jadikanlah saksi bahwa di Masjid Rasul tiada seorangpun memberikan sesuatu". Ali Bin Abi Thalib As sedang rukuk dalam sholatnya. Ia lalu menunjukkan jarinya dan pengemis itu mengambil cincin di jari Ali lalu pergi.
Rasulullah yang menyaksikan peristiwa itu mengangkat kepala seraya berkata : "Saudaraku Musa bermohon kepada Mu, Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku. Mudahkanlah tugas bagiku. Dan
hilangkanlah buhul dari lidahku, supaya mereka faham akan perkataanku. Berikanlah aku seorang pembantu dari keluargaku yaitu Harun saudaraku. Kuatkanlah tenagaku dengan (tenaganya) dan jadikanlah ia sekutu dalam tugasku (QS: Thaha [20],32)
Sahabat Abu Dzar melanjutkan, "kata-kata Nabi belum selesai tatkala turun ayat (untuk kaum Muslimin), yang berbunyi : "Sungguh, Walimu hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman, yaitu yang mendirikan Sholat dan menunaikan zakat tatkala ia sedang rukuk" (QS: Al-Maidah : 55)
Demikian Asbabun Nuzul dan berkenaan dengan peristiwa apa Ayat ini Allah AWJ Turunkan Kepada Rasulullah SAWW
Diriwayatkan pula Tatkala Musa meninggalkan kaumnya ke Gunung Thur selama 40 hari, Musa menunjuk Harun menjadi Imam bagi kaumnya. Rasulullah pun melakukan hal serupa. Beliau meninggalkan Imam Ali As di Madinah pada waktu perang Tabuk. Tatkala Ali mengeluh kepada Rasul yang akan meninggalkannya di rumah dan tidak diperkenankan ikut
berperang,
Rasul Bersabda " Apakah engkau tidak merasa puas dengan kedudukanmu disisiku sama seperti kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tiada Nabi setelahku?"
Jika Harun menggantikan Musa setelah wafatnya Musa, maka tiada penafsiran yang lebih tepat lagi tentang siapa yang seharusnya menjadi penerus Rasul sesudah Beliau Wafat..
0 comments:
Post a Comment