Jibril Al Amin As di Ghadir Khum :

" Rasul (umat) ini telah mengikat perjanjian abadi setiap Mukmin yang tiada yang akan berpaling kecuali tidak Percaya Tuhan "


January 27, 2009

Syiah Pengikut Sahabat Hakiki


Imam Ali As adalah Sahabat Special yang sangat mengenal NabiNya Saww dan dari Imam Ali As pula Islam Berpedar Hingga penjuru Dunia, Karena Beliau As adalah Pintu Menuju Rasulullah Saww dan Bohong bila bisa mengenal Rasul secara Mutlak tanpa melalui Imam Ali As.


~ Kenal belum tentu Mengenali, Namun Mengenali telah pasti kenal ~

---

Imam-Imam ahlu sunnah terbagi dua, yaitu: Imam-imam dalam masalah fiqh dan Imam-imam masalah aqidah. Dalam masalah fiqh mereka mengikuti empat orang imam terkenal pemilik mazhab yang empat yaitu, Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.

Imam-imam yang empat itu bukanlah merupakan generasi sahabat Rasulullah Saww maupun tabi’in, sehingga Rasul Saww tidak mengenal mereka , dan merekapun tidak mengenal Rasul Saww.

Dari keempat imam tersebut, Abu Hanifah merupakan imam yang paling tua dimana usianya terpaut lebih dari dua ratus tahun dengan Rasul Saww. Adapun dalam masalah aqidah, ahlu sunnah mengikuti Al Asy’ari yang lahir tahun 270 H. Imam-imam inilah yang merupakan imam yang di ikuti dikalangan ahlu Sunnah dalam masalah aqidah dan Syari’at.

Dari imam-imam ini adakah yang merupakan imam Ahlu Bait atau sahabat Nabi? Tentu tidak . Lantas mengapa mereka yang mengaku memegang teguh sunnah Nabi mengakhirkan atau mengunci mazhab yang empat ini hingga masa tersebut? Dimana Ahlu Sunnah sebelum munculnya para imam mazhab-mazhab itu ? dan bagaimana mereka beribadah, serta kepada siapa mereka berhukum sebelum itu? Dan bagaimana mereka bisa percaya kepada orang-orang yang tidak semasa dengan Nabi Saww dan Nabi pun tidak mengenal mereka, sementara ketika mereka muncul , fitnah dan peperangan sesama sahabat Nabi Saww dan diantara pengikut mazhab mereka terlah terjadi dimana-mana?

Bila mau berfikir secara sehat bagaimana khalayak dapat menerima para imam tersebut secara aklamasi ? sedang saat lahirnya terjadi fitnah dan kekacauan merajalela dimana mana? Jawabannya, Karena dukungan politik dari penguasa Bani Umayyah dan Bani Abbasiah keempat mazhab tersebut dapat berkembang ditengah masyarakat
{Silahkan lihat dikitab Ahlu Sunnah, Al Intifa’Ibnu Abdul Bar, Dhahral Al Islam Ahmad Amin dan manakib Abu Hanifah Al Muwafiq}

Bagaimana sesorang yang mengaku Ahlu Sunnah Nabi meninggalkan Sayyidina Ali Kw, gerbang ilmu pengetahuan (lihat di shahih Muslim, bagian Keutamaan-keutamaan Sayyidina Ali Kw, jilid 4 hal 1871).

Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein penghulu pemuda di surga, serta Imam suci dari keluarga Nabi Saww yang telah mewarisi ilmu yang sebenarnya! Apakah pantas mereka mengaku sebagai pembela Sunah Nabi sementara pada saat yang sama mereka malah meninggalkan wasiat Nabi untuk mengikuti para Imam Mahzab?

Kepentingan politik telah merubah segalnya, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar.

Kaum syi’ah yang memegang teguh wasiat Nabi dikatakan pembangkang dan ahli bid’ah, sementara mereka yang tidak memegang teguh wasiat Nabi malah disebut pengikut sunnah Nabi.

Dan saya yakin bahwa otak dari semua ini adalah orang Quraisy, karena mereka terkenal dengan pribadi-pribadi yang fanatik dan licik. Diantara para pembesar - pembesar ini adalah , Abu Sufyan, Mu’awiyyah bin Abu Sufyan, Marwan bin Hakam, Thalhah bin Ubaidillah dan Abu Ubaidillah bin Jarrah. Mereka bermusyawarah dan bermufakat untuk menyebarkan berita-berita palsu ditengah-tengah masyarakat, tanpa diketahui oleh orang lain rahasia yang sebenarnya.

Diantara politik yang mereka lakukan adalah, menjadikan Nabi Saww tidak ma’sum dan tidak luput dari kesalahan seperti manusia biasa lainnya, juga tuduhan-tuduhan dan caci maki mereka teradap Sayyidina Ali Kw yang mereka hina dengan panggilan Abu Turab.

Demikian pula cacian dan kutukan terhadap Ammar bin Yassir yang mereka sebut sebagai Abdullah bin Saba atau Ibnu Sauda, karna Ammar menyerukan pengangkatan Sayyidina Ali Kw sebagai khalifah
(silahkan lihat buku Musthafa Kamil Al Syaibani yang memaparkan sejumlah bukti dusta rekaya yang menggelikan bahwa Abdullah bin Saba tidak lain adalah Ammar bin Yassir.)

Demikian pula rekayasa mereka yang menyebut diri mereka sebagai Ahlu Sunnah, supaya orang Islam menyangka bahwa merekalah yang memegang teguh Sunnah Nabi. Pada hakekatnya “sunnah “ yang mereka maksudkan tidak lain adalah bid’ah yang mereka ciptakan untuk mengutuk Sayyidina Ali dan keluarga Nabi SAW di seluruh polosok negri.

Bid’ah tersebut berlangsung lebih dari 80 tahun, hingga saat itu jika seorang khatif selesai dari khutbahnya dipastikan sebelum turun dari mimbabar akan berteriak “ saya meninggalkan sunnah, saya meninggalkan sunnah! Dan tatkala Umar bin Abdul Aziz berusaha menggantikan sunnah itu dengan firman Allah ,”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menegakkan keadilan dan kebaikan”(An Nahl;90) dan mereka (para pecinta Ummayah) bersekongkol tuk membunuhnya dengan racun, Umar bin Abdul Aziz pun meninggal pada usia 32 tahun disaat ia baru menjabat khalifah kurang lebih dua tahun, atas usahanya untuk menghapus sunnah nenek moyang mereka sebelumnya dari Bani Umayyah dan setelah jatuhnya Bani Umayyah.

Upaya penindasan dan penghinaan terhadap Sayyidina Ali Kw dan pengikutnya terus dilakukan oleh penguasa-penguasa baru Bani Abbasiah yang mencapai puncaknya pada masa khalifah Ja’far Al Muthasim Al Muttawakkil, ia berusaha membongkar habis kuburan cucu Nabi Saww, yaitu Sayyidina Husein di Karbala dan melarang para peziarah untuk mengunjunginya. (Dikarenakan sedemikian beratnya hinaan, cacian dan siksaan yang harus ditanggung oleh para pengikut Sayyidina Ali Kw saat itu, sampai-sampai mereka lebih baik mengaku Yahudi dari pada mengaku Syi’ah.)

Khalifah Al Mutawakkil juga dikenal sebagai satu-satunya penguasa yang pernah membunuh semua bayi yang namanya Ali, karena ia membenci mendengar nama itu.

Diceritakan bahwa Ali bin Jahm adalah seorang penyair tenar pada saat itu , tatkala berjumpa dengan Mutawakkil , ia menyatakan ; “Hai Amirul Mu’minin keluargaku telah mendurhakai aku dan Amirul Mu’minin”

“Kenapa?” tanya Al Mutawakkil

“Karena mereka menamakan diriku Ali, padahal aku paling benci nama itu”

Al Mutawakkil lantas terbahak-bahak dan memberikan sejumlah hadiah. Dan Khalifah Al Mutawakkil inilah yang oleh para ahli hadist Sunni disebut- sebagai pembangkit Sunnah.

Untuk memperjelas riwayat di atas, Imam Al Khawarizmi menulis dalam bukunya : “Harun dan Ja’far” Al Mutawakkil adalah pengikut setan, setiap orang yang mencaci maki Sayyidina Ali Kw pasti mendapat kiriman hadiah (Kitab Al Khawarizmi hal ,135)

Dalam buku lain Ibnu Hajar meriwayatkan dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal : bahwa Nasir bin Ali bin Sahban berkata di hadapan Al Mutawakkil ;

“Dulu Rasullullah SAW pernah mengangkat tangan Sayyidina Hasan dan Sasyyidina Husain sambil berkata”Siapa yang menyakitiku dan kedua anakku ini, maka ia bersamaku pada hari kiamat di surga”. Mendengar hadist ini Al Mutawakkil mencambuknya 100 kali . Dan saat ia menemui ajalnya , Ja’far bin Abdul Wahid membisikan pada Al Mutawakkil ,”Ya Amirul Mu’minin, ia merupakan pengikut Ahlu Sunnah!(Ibnu Hajar, Tahzib Al Tahzib)

Dari sini jelaslah bahwa kutukan dan cacian terhadap Sayyidina Ali Kw dipandang sebagai dukungan terhadap simbul Ahlu Sunnah . Dan Mereka Menuduh Syi’ah yang mendukung kepemimpinan Sayyidina Ali Kw sebagai Ahli Bid’ah karena mereka tidak mengikuti pendapat Sahabat dan Khulafa Al Rasyidin yang tidak mengakui kepemimpinan Sayyidina Ali Kw.

Saya rasa bukti-bukti sejarah yang saya ungkap sudah lebih dari cukup dan anda para pembaca yang saya hormati, saya persilahkan untuk meneliti lebih jauh kebenaran yang saya ungkap tersebut”Sesungguhnya orng-orang yang bersusaha keras unrtuk menemukan kebenaran, niscaya kami tunjuki mereka jalan yang lurus, dan sesungguhnya Allah bersana orang-orang yang berbuat kebajikan”(Al Ankabuut: 69)

Ali selalu bersama Al Qur’an dan Al Qur’an selalu bersamanya, keduanya tidak akan pernah berpisah sampai bertemu denganku kelak ditelaga surga
(Al-Mustadrak Al Hakim, juz 3.hal.124)


##

Disadur dari Tulisan Sayyid alwi yahya - MENGENAL IMAM-IMAM
AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH, Reposted on ISLAT

Alih bahasa dan editing dilakukan tanpa merubah isi


0 comments:

Enter Your email to Get Update Articles

Delivered by FeedBurner

Random Articles

Powered by Blogger.

Recent Comments

" Pro-Log for the Light Of AT TSAQOLAIN "

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP